Fatimah Az-Zahra as
Allahumma Shalli ‘ala
Muhammad wa aali
Muhammad Hari ini Fatimah as
tampak dalam keadaan terbaik
yang seharusnya setiap wanita
seperti itu.
Fatimah as memegang Hasan
as dan Husein as dan
membasuh kepala mereka Lalu
ia bertemu Imam Ali as dan
berkata:
“Hai Abu Hasan, jiwaku telah
membisikiku bahwa tak lama
lagi aku akan berpisah
denganmu,Aku mempunyai
wasiat yang telah kupendam
dalam dadaku yang ingin aku
wasiatkan padamu ”
Ali as menjawab:
“ Wasiatkanlah apa saja yang
kau sukai, niscaya kau dapati
aku sebagai orang yang
menepati dan melaksanakan
semua yang kau perintahkan
padaku,Dan aku dahulukan
urusanmu atas urusanku ”
Fatimah as mulai berkata:
“ Abu Hasan,engkau tidak
pernah mendapatiku berdusta
dan berkhianat,Dan aku tidak
pernah menentangmu sejak
engkau menikah denganku ”
baca selanjutnya.
Ali as menjawab: “Aku
berlindung kepada Allah,
engkau orang yang paling baik
disisi Allah, paling ‘alim dan
paling takwa,Tidak wahai
Fatimah, engkau begitu mulia
dan tidak pernah
membantahku,Sungguh berat
bagiku berpisah dan
meninggalkanmu,Tetapi ini
adalah hal yang harus
terjadi ”.“Demi Allah engkau
mengulangi musibah Rasulullah
saww atasku,Sungguh besar
musibah kematianmu dan
kepergian atasku,Kita milik
Allah dan kepada-Nya kita
kembali,Atas musibah yang
sangat besar, sangat
menyakitkan dan sangat
menyedihkan ”.
Kemudian Ali as mengusap
kepala Fatimah sambil
menangis.
Lalu Fatimah melanjutkan
wasiatnya: “Abu Hasan, jika
aku telah
meninggal,Mandikanlah aku,
hunuthlah tubuhku dengan sisa
hunuth yang telah dipakai oleh
ayahku Rasulullah saww, lalu
kafanilah aku,Shalatilah aku
dan jangan biarkan orang-
orang yang memperlakukan
aku secara kejam menghadiri
jenazahku,Baik dari kalangan
mereka maupun dari pengikut
mereka ”. Kemudian Fatimah
meneruskan: “Kuburlah aku
diwaktu malam saat
keheningan menyelimuti bumi
dan mata terlelap dalam
tidur,Dan sembunyikanlah
letak kuburanku ”. “Abu Hasan,
aku berwasiat kepadamu agar
menjaga Zainab, juga Hasan as
dan Husien as,Jangan kau
bentak mereka,Karena mereka
akan menjadi anak-anak yatim
yang penuh derita,Baru saja
kemarin mereka ditinggal oleh
kakek mereka Rasulullah
saw,Dan hari ini mereka akan
kehilangan ibu mereka,
Fatimah as ”.
Kemudian Imam as keluar
menuju masjid. Fatimah as
berdiri dan memandikan Hasan
as dan Husein as,Ia mengganti
pakaian Hasan as dan Husein
as setelah menyiapkan
makanan bagi mereka.Fatimah
as berkata kepada mereka:
“ Keluarlah kalian dan pergilah
ke Mesjid” Sebagaimana biasa,
Fatimah as menitipkan Zainab
kerumah ummu
Salamah.Hingga tak
seorangpun dari anaknya yang
ada dirumah. Asma ’ binti
Umais berkata bahwa ia
melihat Fatimah as dan ia
berkata kepadaku: “Wahai
Asma’, aku akan masuk
kedalam kamarku ini untuk
mengerjakan shalat-shalat
sunahku,Dan membaca wirid-
wiridku dan Al-Quran ”.“Bila
suaraku terhenti, maka
panggillah aku bila aku masih
bisa menjawab,Kalau tidak,
berarti aku telah menyusul
ayahku Rasulullah saww ”.
Asma’ berkata: “ Lalu, Fatimah
as masuk ke dalam kamar”.
Tatkala aku sedang asyik
mendengar suaranya yang
membaca Al-Qur ’an,tiba-tiba
suara Fatimah as berhenti. Aku
memanggilnya: “Ya Zahra… ia
tak menjawab, hai ibunya
Hasan …iapun tak menjawab,
Aku masuk kekamar dan
Fatimah as telah terbentang
kaku menghadap kiblat,Sambil
meletakkan telapak tangannya
dibawah pipi kanannya.
Fatimah as menemui ajalnya
dalam keadaan dianiaya,
syahid dan sabar.
Asma’ berkata: “Aku
menciuminya dan berkata
kepadanya: “Wahai Tuanku/
Pemimpinku”,“Sampaikan
salamku kepada Ayahmu
Rasulullah saw ”. Saat aku
dalam keadaan seperti itu,
tiba-tiba terdengar suara
ketukan pintu.Hasan as dan
Husein as yang masih kanak-
kanak itu, pulang dari Masjid,
Saat mereka masuk, Husein as
yang pertama kali bertanya
kepadaku: “Asma’, dimana ibu
kami Fatimah as ?”Aku
menjawab: “Kedua
pemimpinku, ibu klalian sedang
tidur ”Husein as berkata: “Apa
yang membuat ibu kami
tertidur disaat ini , saat waktu
shalatnya?Tidak biasanya ia
tertidur disaat ini ”.
Aku berkata: “Wahai Dua
Pemimpinku, duduklah hingga
aku bawakan makanan untuk
kalian ”.Asma’ berkata: “Aku
letakkan makanan dihadapan
Hasan as dan Husein
as ”.Mereka memanggut-
manggut, kepala mereka
kearah bawah. “Sekarang… ini
makanannya, duhai Hasan,
Cahaya Mata, duhai Husein
as ”.Husein as berkata: “Wahai
Asma’, sejak kapan kami
makan tanpa ditemani ibu kami
Fatimah as?Setiap hari kami
makan bersama Ibu kami
Fatimah as, mengapa hari ini
tidak ?” Perasaan Husein as
tidak enak, ia berlari
kekamar …Kemudian ia duduk
didepan kepala Fatimah as dan
menciuminya, Lalu berkata:
“ Oh ibu, berbicaralah
kepadaku, aku putra
tercintamu …Husein,Ibu…,
berbicaralah padaku sebelum
rohku keluar dari badanku ”.
Husein berteriak: “Hai Hasan
as…, semoga Allah melipat
gandakan pahala padamu atas
kematian Ibu kita Fatimah as ”.
Imam Hasan as datang dan
merangkul Ibunya dan
menciuminya Asma ’ berkata:
“Aku masuk kamar… Demi
Allah, Husein as telah
merobek-robek hatiku”.Aku
melihatnya menciumi kaki
ibunya Fatimah asDan dia
berkata: “Ibu…, Berbicaralah
padaku sebelum jiwa berpisah
dari badanku ”. Innaa lillahi wa
innaa ilaihi raaji’uun
SESUNGGUHNYA DIALAH WANITA YANG AGUNG...KERANA KEPERIBADIANNYA WAT DIRI INI T'LALU KAGUM T'HDP DIRINYA....:)
Tweet
0 Orang Berjaya mengetahui kisah DukaKu:
Catat Ulasan